Terapi Kacer Nyiblek Tidak Mau Buka Ekor Ketika Lomba

Burung kacer yang tidak mau buka ekor ketika dilombakan biasanya alasannya kurang power atau tenaga, mungkin ketika digantangkan burung sedang kurang sehat ataupun masih dalam keadaan mabung jadi burung hanya naik turunkan ekor saja. Kekurangan EF juga besar lengan berkuasa pada gaya tarung kacer maka dari itu kita akan mencari solusi supaya skoci tampil ngotot dan juga ngeplay buka ekor.

Untuk evaluasi lomba kacer yang diutamakan yaitu bunyi isian dan juga volume gaya tarung nagen serta ngobra buka ekor, maka pelu ditegaskan lagi bunyi isian yang anggun dan juga volume yang keras yaitu kunci kemenangan lomba burung kacer tapi kalau burung kacer tidak mau buka ekor maka perlu dipelajari tingkah laris kacer yang tidak mau buka ekor dan dicari solusinya.
  • Kacer Tidak Mau Buka Ekor Karena Setingan Belum Pas
Untuk mencari setingan kacer yang pas yaitu dengan cara menunjukkan full jangkrik pada ketika pagi hari dan hitung berapa jangkrik yang dimakan ketika 15 menit pertama maka itulah yang dijadikan patokan untuk mencari setingan pakan kacer. Untuk sore hari lakukan cara yang sama menyerupai pagi hari dan diulang setiap harinya. Perhatikan huruf kacer setiap harinya niscaya ada perubahan dari yang semula hanya mriwik akan ngeplong dan buka ekor dengan sendirinya.
Untuk lebih tepatnya dalam mencari setingan harian kacer silahkan baca artikel kami sebelumnya perihal Setelan Harian Kacer Gacor Ngobra
  • Kacer Hanya Naik Turunkan Ekor Seperti Ciblek
Burung kacer yang nyiblek hanya naik turunkan ekor dan gak mau buka ekor harus diperbanyak dukungan EF dan juga jemur yang kuat, untuk mandi seminggu sekali saja supaya birahinya cepat naik. Pemberian kroto yang berlebih sanggup menjadikan nyiblek alasannya kroto akan menciptakan burung menjadi birahi tapi tidak emosi maka terjadilah nyiblek tadi. 
  • Kacer Tidak Buka Ekor dan Bunyi Monoton
Kurang birahi juga kasih jangkrik sekenyangnya dan jemur yang kuat supaya birahi naik. Jangan lupa pemasteran setiap hari supaya kacer tidak berkicau monoton.
  • Kacer Tidak Buka Ekor dan Hanya Lompat-Lompat
Biasanya burung masih muda dan belum mempunyai mental hanya akan membisu serta lompat-lompat saja, turunkan dari gantangan supaya tidak stress dan kalah mental. Jangan ditrek dulu lebih baik fokus pada pemasteran dan perawatan harian, boleh dilatih seminggu sekali untuk mengasah mental.
  • Buka Ekor sebentar kemudian mbalon atau mbedes
Kacer yang terlalu birahi biasanya sangat agresif, kalau melihat musuhnya menyerupai ingin menghajar dan nubruk ruji kandang tetapi pada ketika burung lawan mengeluarkan isian burung eksklusif mbedes. Kasus menyerupai ini sanggup diatasi dengan cara dukungan ulat bumbung untuk meredakan birahinya serta sebelum naik gantangan burung sanggup diangin-anginkan dulu.
Untuk mengurangi mbedes pada kacer lomba silahkan baca artikel Hilangkan Bedes Pada Kacer Lomba

Selain beberapa masalah diatas ada beberapa faktor yang menciptakan kacer tidak buka ekor ketika diadu sebagai berikut :

  1. Faktor birahi Birahi merupakan hal yang mutlak harus dimiliki semua jenis burung kicau, terutama burung bertipikal lomba. Faktor birahi yang dimiliki burung kacer besar lengan berkuasa terhadap gayanya ketika bertarung. Burung kacer yang tidak mau ngobra ketika bertarung sanggup saja alasannya birahinya kurang naik atau belum stabil. Namun sanggup juga alasannya birahinya terlalu over dan tidak tersalurkan dengan kicauannya, sehingga ketika diadukan bukannya ngobra melainkan malah mbagong.
  2. Bakat alami – Tak jarang kita temukan burung kacer sudah mempunyai kicauan dan volume bagus. Variasi lagu sudah layak dikatakan burung kontes namun burung tersebut tidak mau ngobra atau buka ekor. Sedik menjengkelkan memang, alasannya walaupun burung tersebut jalan dilapangan, maka juri akan lebih melirik burung yang mengeluarkan gaya bertarungnya.
  3. Faktor usia burung – Burung yang mapan dalam hal usia biasanya lebih gampang terangsang ketika mendengar bunyi musuh. Begitu pula ketika diadukan langsung, biasanya burung yang berusia lebih renta mendominasi ngobra duluan dan yang muda entah menyerah atau kenapa menunggu beberapa ketika bahkan sama sekali tidak mau ngobra.
  4. Jam terbang (pengalaman) – Melanjutkan point 4, faktor usia terkadang tidak berarti kalau sudah membicarakan jam terbang atau pengalaman lomba. Burung yang masih muda namun sudah panjang melintang mengikuti lomba akan lebih mendominasi jalannya lomba baik dari segi suara, irama lagu dan gaya buka ekor (ngobra) dibandingkan kacer yang usianya lebih tua. Karena istilah mapan pada burung kicau tidak selalu dilihat dari faktor usia, tak sedikit burung muda yang malah menjadi juara digelaran sebuah lomba.
  5. Mental burung – Pada dasarnya mental tarung burung berbeda-beda levelnya. Mental merupakan faktor alami yang terkandung didalam darah masing-masing individunya. Mental burung dipengaruhi beberapa faktor lagi diantaranya faktor keturunan (gen), faktor perawatan, faktor usia dan faktor keberuntungan bagi pemiliknya. Jika sahabat meerasa kurang beruntung mempunyai kacer yang nyalinya sedikit ciut, maka solusinya yaitu mencoba kembali keberuntungan sobat. Baik itu menukarkannya atau menambah koleksi lagi di rumah.
Solusi dari duduk kasus diatas akan kita bahas dibawah ini supaya kacer sanggup tampil secara maksimal ketika dilombakan.

  • Naikan (stabilkan) birahi – Burung kicau dengan birahi tinggi akan mempunyai semangat tarung yang tinggi pula, namun birahi yang terlalu tinggi juga sanggup menimbulkan burung tersebut over birahi dan kesudahannya tidak memuaskan bahkan mengecewakan ketika dilombaan. Sebagaimana yang kita ketahui, birahi burung didalam kandang sanggup dimanipulasi oleh perawatan sang pemiliknya.
  1. Naikan jumlah extra fooding – menaikan birahi burung sanggup dengan menambahkan jumlah EF serangga pada teladan rawatan harian. Tak hanya jangkrik, kroto atau ulat hongkong, sesekali beri kacer sahabat serangga kecil berjulukan anjing tanah. Apa itu anjing tanah…? Orang Sunda lebih mengenalnya dengan nama gaang, di Jawa serangga yang hidup didalam tanah ini disebut orong-orong atau keredek. Nama lainnya yaitu gansir dan singke yang dalam bahasa inggris disebut mole cricket.
  2. Cas dengan kacer betina – Solusi ini juga manjur untuk kacer yang macet bunyi. Lebih anggun kalau betina kacer pun gacor atau paling tidak rajin memanggil. Maksudnya untuk memancing burung kacer pendekar ngotot ketika berkicau. Jika sudah mau ngotot, coba trek dengan beberapa kacer jantan dan biasanya burung akan lebih cepat ngobra ketika diadu. Namun kalau belum, lakukan lagi hingga burung mau ngobra ketika di trek.
  • Bakat – Pada dasarnya ngobra merupakan talenta alami yang dimiliki burung kacer. Jika burung kerap tidak mau ngobra ketika diadu, mungkin bakatnya tersebu masih terpendam. Maka yang harus dilakukan yaitu melatih dan memancing supaya talenta terpendamnya tersebut muncul secara alami pula. Biarkan burung sering melihat kacer yang sudah biasa ngobra, perhatikan jaraknya. Jauhkan kemudian dekatkan, lakukan beberapa kali dan lihat perkembangannya. Jika burung bebal dan tetap tidak mau ngobra, coba gantung sangkarnya ditempat yang paling tinggi diantara burung-burung lainnya. Sobat sanggup mencba kerekan atau kelatan untuk burung. Ketinggian dipercaya sanggup merangsang burung berkicau lebih lantang dan ngobra. Karena pada keadaan tersebut, naluri burung merasa menjadi yang paling tinggi diantara yang lainnya.
  • Usia – Belum diketahui pasti, pada usia berapakah burung kacer akan mau ngobra. Kebanyakan burung yang sudah dipelihara usang akan lebih gampang terpancing ngobra ketika ditrek. Faktor usia ini sanggup dilihat dari perkembangan bulan-ke bulan burung kacer yang dipelihara. Semaikn usang burung dipelihara, semakin kuat nalurinya untuk ngobra ketika diadu. Namun beberapa burung kacer muda istimewa yang mempunyai trah juara dan berbakat lebih, tidak perlu terlalu renta untuk ngobra ketika melawan burung-burung yang lebih renta darinya. Bahkan tak sedikit burung muda ini menjadi juara, walau memang kebanyakan burung burung muda sering takut kalau harus diadu melawan yang sudah mapan dalam hal usia. Solusinya yaitu sabar, tetap konsisten dan telaten dalam merawatnya hingga menjadi burung yang istimewa.
  • Jam terbang (pengalaman) – Jam terbang yang saya maksud disini yaitu pengalaman lomba. Burung yang sudah sering atau terbiasa dilombakana akan lebih terbiasa juga ngadu dengan gaya ngobranya. Burung yang gres beberapa kali dibawa lomba, sanggup saja tidak mau ngobra alasannya malu-malu atau demam panggung alasannya belum terbiasa dengan situsi seramai itu. Solusinya yaitu dengan lebih rajin melatihnya, persiapkan dengan sering ditrek dengan beberapa kandang burung kacer di rumah sebelum dibawa ke arena lomba. Jika sudah mau jalan ditrek di rumah, lebih sering lah membawanya jalan-jalan ke lapang kontes.
  • Mental – Mental merupakan modal utama untuk setiap burung lomba. Burung yang bermental tempe sanggup dikatakan tidak cocok untuk lomba, melainkan untuk burung rumahan. Meskipun tidak ngobra ketika diadu, burung yang mempunyai mental anggun tetap akan melawan. Berbeda dengan burung yang mentalnya kurang, beliau akan lebih raajin lompat-lompat dan kebanyakan mbagong. Mental burung yang terlihat sudah anggun hendaknya dipertahankan, sedangkan yang kurang anggun sahabat sanggup menukarnya dengan burung lain yang sahabat rasa lebih anggun dari yang sedang dipelihara. Jika sahabat tetap ingin tau dan keukeuh ingin tetap merawatnya, sahabat sanggup mencoba melatih mentalnya supaya semakin menjadi burung pemberani.
  1. Pisahkan dengan burung yang sudah berusia lebih renta darinya, jangan terlalu sering diperdengarkan kicau burung petarung lainnya, contohnya burung murai batu. Perawatan hariannya, gantung ditempat yang terpisah dan agak tinggi, biarkan burung saling bersahutan. Kondisikan birahinya dengan memperhatikan pakan EF nya. Mandi teratur dan ditrek seminggu sekali saja.
  2. Apabila solusi tersebut tidak berhasil, opsi kedua yaitu tidak memanjakannya. Melainkan merawatnya dengan teladan rawatan militer. Biasakan burung diumbar, minimal seminggu 3 kali. Biarkan burung bolak balik didalam kandang umbaran, bahkanbeberapa sahabat menyimpannya disangkar umbaran selama sehari penuh. Kesan nya memang menyerupai menyiksa, namun kesudahannya akan lebih terlihat. Sangkar burung ditempatkan di daerah yang ramai dan sering dilalui orang-orang, akan lebih anggun kalau disimpan dipinggir jalan namun harus tetap diperhatikan, alasannya beresiko diambil orang. Memandikanya pun hingga benar-benar berair kuyup, dan dijemur dibawah terik matahari lebih lama. Burung yang dirawat secara militer, usang kelamaan akan mempunyai mental baja, dan hambar belibis berkicau ngobra walau dikerumuni banyak musuh.
  3. Menaikan mental burung kacer dengan cara mandi sauna, dimana burung kering dikerodong kemudian kerodong disemprot hingga berair dan dijemur dibawah terik matahari, kalau kerodong terlihat mengering, semprot kembali supaya selalu basah. Hentikan dulu rawatan tersebut kalau burung terlihat sakit atau murung, sanggup saja teladan rawatan tersebut sedikit memberatkan dan harus dilakukan secara bertahap. jadi kunci utamanya yaitu bersabar dalam merawatnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel